DERU Sengigi surfing pantai, Lombok, terdengar samar-samar dari atas bukit adalah percis di pantai. Senja sore tidak sebagai kata-kata puitis yang indah.
Gelap awan dan gerimis disertai Okezone ketika ia datang ke sebuah bangunan yang ditinggalkan di atas bukit. Masyarakat telah disebut 'Vila hantu'. Sekilas, bangunan tidak jadi itu seperti bangunan-bangunan tua yang usang dan dibiarkan mati seperti itu.
sinyal pertama, udara lembab langsung menyentuh kulit. Logis, karena malam itu gerimis dan udara dan menuju waktu maghrib pukul 06.00 h. Tapi kali ini berbeda basah.
Bangunan tua dibagi menjadi beberapa kamar. Jika Anda perhatikan, setiap kamar memiliki ukuran yang cukup besar dan segala sesuatu berakhir dalam bentuk yayasan. Ya, bangunan tua tidak ada pembangunan terus karena berbagai alasan.
Menurut salah satu penduduk asli Lombok, Suherman, bangunan tidak melanjutkan karena pemiliknya tidak jelas jatuh ke tangan siapa pun. Oleh karena itu, kelanjutan dari proses konstruksi tidak dapat dilanjutkan.
"Tidak benar-benar pemilik mungkin tidak memiliki uang, tetapi karena properti tidak jelas jatuh ke tangan siapa pun, ya, menjadi aktif seperti sekarang," kata Suherman di Okezone di gedung.
Suherman melanjutkan, beberapa alasan juga mengungkapkan bahwa bangunan tidak melanjutkan, pembangunanya karena ada "wali" villa perasaan seperti dan membuat villa yang sekarang dikenal sebagai 'Villa hantu'.
Bangunan hantu villa ini memiliki 3 lantai, di mana bagian bawah adalah bagasi, dan lantai dua ruang utama, dan ada bagian atas kondisi yang belum dijadwalkan. Di sisi kanan membangun kolam yang baru sekarang diisi dengan gulma liar.
Meskipun dianiaya dan aura mistis, banyak masyarakat, lokal, turis asing atau penasaran dan membuat bangunan ini sebagai tempat mereka gambar. Bahkan, bila dianggap secara detail, ada bagian di desa, menunjukkan pemandangan pantai yang indah. Ada juga villa sisi yang menonjolkan keindahan laut dari Pantai Senggigi.
Kejelasan alasan mengapa hal itu tidak melanjutkan Vila Santo masih merupakan misteri. Sekali lagi, tidak ada yang tahu mengapa bangunan itu ditinggalkan. Jika Anda percaya pada hal-hal mistis, ya, tidak ada salahnya untuk mampir dan melihat sendiri apa yang ada.
0 Komentar